Rabu, 21 November 2018

PENDAKIAN GUNUNG PRAU 2.565 MDPL

Awal nya kami tidak yakin bisa membawa Afnan untuk pendakian kedua nya. Keyakinan ku tidak seperti pendakian pertama Afnan. Karena aku, suami dan tante nya Afnan tidak mengetahui jalur pendakian Gunung Prau 2565mdpl. Baru pertama kali nya kami pendakian ke Gunung Prau dan Gunung Prau memiliki suhu dingin bisa mencapai minus (-°). Bahkan suami harus menjaga 2 wanita dan 1 balita. Itulah yang membuat aku tidak yakin. 

Perjalanan kami dari Semarang menuju Wonosobo menggunakan Bis. Sesampai nya di Wonosobo kami langsung menuju basecamp Gunung Prau untuk beristirahat. Disana kami bertemu pasangan suami istri baru turun pendakian. Kami sempat berbincang bincang sesama pendaki. Sempat mereka melontarkan kata kata :"Adik kecil nya tidak usah dibawa dititipkan saja karena jalur pendakian debu dan suhu nya di atas lagi minus loh". Kami pun menjawab dengan senyuman saja. Setelah istirahat, sholat dan makan siang. 

Kami lanjutkan perjalanan kami ke pos pendaftaran Gunung Prau. Pendakian pun dimulai. Jalur pendakian yang kami lewati berdebu. Setiap pos kami berhenti untuk beristirahat. Setiap kami berhenti untuk istirahat selalu saja masyarakat setempat ataupun pendaki lain menyuruh kami menitipkan Afnan agar kami tidak membawa Afnan pendakian. Kami tidak akan meninggalkan Afnan dengan orang lain bukan berarti kami egois. Kami tetap membawa Afnan pendakian. Prinsip kami tidak berubah sama seperti pendakian pertama Afnan. Kami tidak memaksakan dan mentargetkan puncak, karena kami akan selalu melihat kondisi Afnan. 

Selama perjalanan Afnan masih tetap nyaman, menikmati perjalanan, tidak rewel dan tidak ada tanda tanda bosan ataupun kedinginan sama seperti pendakian pertama. Setiap beberapa jam sekali aku selalu mengecek suhu tubuhnya. Saat pukul 18.00 kami belum menemukan untuk mendirikan tenda. Dan kami masih tetap berjalan. Beberapa langkah kemudian ternyata sudah sampai puncak dimana banyak pendaki yang mendirikan tenda. Karena sudah malam jadi kami tidak mengetahui kalau itu puncak dan kami baru mengetahui keesokan pagi hari nya. Malam itu kekwatiran ku muncul karena angin kencang. Suhu udara di Gunung Prau pun mencapai minus (-°). Aku takut Afnan kedinginan, gelisah, rewel dan tidak nyaman. Malam itu benar benar terjadi Afnan kedinginan, gelisah bahkan tidak nyaman. Kami berusaha tenang menyelimuti mu double pakai sleeping bag. Aku pun dalam tenda membaca Al Quran (Surat Yasin) agar kamu tenang tidak gelisah lagi. Setelah aku selesai membaca Al Quran. Akhirnya kamu pun tidak gelisah lagi tidur pulas sampai pagi. Pagi nya kamu merasa senang menikmati suasana pengunungan yang dingin sejuk dan melihat matahari terbit. Alhamdulillah Allah SWT mempermudah dan lancarkan pendakian kedua Afnan. Akhirnya Afnan menyelesaikan pendakian kedua nya di Puncak Gunung Prau 2565mdpl di usia 13 bulan setelah sebelumnya Gunung Ungaran 2050mdpl di usia 11 bulan. Terimakasih Allah SWT atas segalanya. Niat baik selalu ada jalan.
- 18 Oktober 2015 -











Jumat, 12 Oktober 2018

JURNALISTIK/ILMU KOMUNIKASI

Jurnalistiek berasal dari Bahasa Belanda (Yunani).
ACTA DIURNA (Papan Putih) peristiwa peristiwa yang terjadi sebelumnya.

Jurnalistik secara harfiah : Kegiatan mencari, mengumpulkan, mengolah dan menyebarluaskan informasi melalui media massa.

Orang yang bertugas dalam mencari, mengumpulkan, mengolah dan menyajikan berita dan pendapat disebut Wartawan.


Media cetak termasuk dalam undang undang nomor 40/1999 (Pers)
Media Elektronik termasuk dalam undang undang nomor 32/2002 (Penyiaran)
Media Online mengacu pada undang undang nomor 40/1999

Media Massa Cetak meliputi :
  • Surat keputusan
  • Tabloid
  • Majalah
  • Buletin

Media Massa Elektronik meliputi :
  • Radio
  • Televisi

Ciri Ciri Karya Jurnalistik
  1. Berdasarkan Fakta
  2. Menggunakan Bahasa Indonesia Jurnalistik
  3. Dirancang untuk dimuat disalah satu Media massa

STRUKTUR ORGANISASI PERS
  • Pemimpi Redaksi (PEMRED) : Bertugas keseluruhan dalam semua kegiatan redaksi dan dibantu oleh anggota redaksi.
  • Redaktur Pelaksana : Managing editor (melaksanakan tugas redaksi/mengkoordinir)
  • Redaktur : Bertanggung jawab pada bidang bidang dan tugas nya (mengedit/menyunting berita). Syarat redaktur : minat tinggi dan punya akses.
  • Reporter :  Melakukan/menyampaikan berita dan mencari, mengumpulkan berita.
  • Sekretaris Redaksi : Melaksanakan tugas administrasi respondensi (surat menyurat).
  • Kontributor = Redaksi = Koresponden (Tetapi terikat dalam redaksi tersebut).
  • Koresponden : Orang yang berkorespondensi
 Kontributor berbeda dengan Paparazi.

Paparazi lebih lincah, kemampuannya diatas rata rata dan modal sendiri atau juga sindikat.
 
Komunikasi Massa : Proses/usaha penyampaian pesan kepada khalayak luas yang bersifat umum dengan menggunakan media, baik media cetak maupun media elektronik dan feedbacknya bersifat tertunda.
 
Ciri Komunikasi Massa 
  • Menggunakan media massa (cetak, elektronik, online).
  • Bersifat umum
  • Audiens banyak
  • Tersebar luas
  • Tidak mengenal waktu dan jarak
  • Heterogen
  • Audiens tidak saling kenal
  • Audiens sadar